Tuesday, October 14, 2014

Apa Pengaruh Ganja Bagi Kanker?

Studi baru mengungkapkan mekanisme di balik efek tanaman ganja yang bisa melawan kanker. Ilmuwan di Inggris Raya melacak kemampuan ganja dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker terhadap cara-cara tertentu yang ditemukan dalam sel-sel tumor, diketahui sebagai reseptor cannabinoid. Dr. Peter McCormick dari Perguruan Farmasi Universitas Anglia Timur menjelaskan penemuannya kepada Medical News Today: "THC, komponen aktif utama dari ganja, mempunyai sifat anti kanker. Senyawa ini diketahui memainkan peran lewat famili khusus dari reseptor-reseptor sel yang disebut dengan reseptor cannabinoid."

Sumber: thecontroversialfiles.net
Studi yang dipublikasikan bulan lalu dalam Journal of Biology Chemistry menunjukan bahwa tikus disuntikan THC dengan  tumor implan menyebabkan sel-sel dalam tikus mati dengan sendirinya - proses yang dikenal dengan autopaghi. Itu juga memperlambat pertumbuhan tumor dalam saluran sel payudara dan  kanker otak.

Sementara laporan-laporan lainnya menyarankan bahwa ganja bisa melawan kanker terhadap beberapa pasien. Dr. McCormick mencatat perusahaan-perusahaan farmasi sedang fokus dalam mengembangkan sintesis-sintesis dan mekanisme yang sebenarnya tetap "kurang bisa dipahami". Tapi Dr. McCormick berharap temuan dari timnya ini akan membantu mempercepat pengembangan pengobatan kanker yang baru. "Dengan mengidentifikasi serta melibatkan reseptornya, kami telah menyediakan langkah yang penting menuju pengembangan masa depan terapi pengobatan yang bisa mengambil keuntungan dari interaksi-interaksi reseptor tersebut."

Penelitian sebelumnya sudah menghubungkan efek-efek anti kanker THC pada reseptor CB1 yang  ditemukan dalam tubuh merupakan cara cannabinoid yang paling umum. Reseptor-reseptor CB1, ketika diaktifkan oleh THC juga bertanggung jawab pada tinggi ganja.

Namun demikian, penelitian telah menunjukan untuk pertama kalinya reseptor CB2 dan reseptor GPR55 juga terlibat dalam memberi bukti lebih lanjut bahwa ganja mengobati berbagai kanker dengan memainkan peran lewat lebih dari satu cara. Walaupun demikian, sang dokter percaya pasien-pasien tidak harus melakukan pengobatan dengan cara itu dulu. "Pasien kanker tidak harus menggunakan tanaman ganja untuk mengobati diri-sendiri. Namun, saya harap penelitian kami akan membuat sintesis serupa yang aman dan tersedia di masa yang akan datang".

Sebuah studi di tahun 2013 oleh tim di Saint George Universitas London mengidentifikasi enam senyawa yang berbeda dalam tanaman ganja dengan sifat anti kanker termasuk cannabidiol (CBD), cannabigerol (CBG) dan  cannabigevarin (CBGV).

Catatan:
Cannabinoid adalah kelompok senyawa terpenophenolic yang terdapat pada tanaman ganja yang diproduksi secara alami pada sistem saraf dan kekebalan tubuh manusia dan hewan.

Sumber:

Diterjemahkan dan diedit oleh Galin Pernando.

No comments:

Post a Comment