Sunday, October 12, 2014

Jamur Ajaib Mampu Membantu Para Perokok Menyingkirkan Kebiasaannya

Sebuah studi baru John Hopkins mengungkapkan bahwa psilosibin, bahan-bahan halusinogen aktif dalam jamur ajaib, dapat menolong para perokok yang sudah lama menghentikan kebiasaannya itu. Tapi sebelum Anda dengan gembira memulai untuk meditasi dengan cara mengobati sendiri (self-medication), para partisipan juga diikutkan dalam progam terapi perilaku kognitif dan sebelumnya mereka merasa ragu apakah ini akan bekerja. Studi ini telah dipublikasikan oleh Journal of Psychopharmacology.
Jamur ajaib  atau "shrooms", adalah jamur halusinogen yang mengandung bahan psychedelic, psilosibin dan psilosin. Saat dimakan, bahan-bahan tersebut dapat mengubah mood, persepsi, dan tingkah laku seseorang. Kejadian ini  dalam bahasa sehari-harinya diketahui sebagai "teler". Tanaman ini sudah digunakan dalam ritual-ritual keagamaan di Meksiko dan Amerika Tengah selama ratusan tahun dan sekarang digunakan untuk bersenang-senang alias ngefly.

Beberapa studi telah menyarankan bahwa zat halusinogen mungkin bagusnya untuk penggunaan sebagai pengobatan terapi, contohnya dalam pengobatan depresi. Temuan-temuan awal juga mengungkapkan psilosibin mungkin bisa bermanfaat terhadap pasien-pasien dengan gangguan penggunaan zat-zat, tapi tak seorang pun yang melakukan tindak lanjut terhadap studi ini.  

Untuk mencari tahu apakah senyawa psychedelic dapat membantu para perokok. Para peneliti dari Johns Hopkins mendaftarkan relawan kesehatan kejiwaan yang diantaranya 10 pria dan 5 wanita. Semua partisipan adalah perokok candu yang berumur sekitar 50, menghabiskan rokok kira-kira 20 batang per hari selama 30 tahun. Mereka juga sebelumnya telah berusaha menyingkirkan rokok selama sekitar 6 kali sepanjang hidup mereka.

Selama sesi pertama, mereka diberikan dosis sedang (20 mg/70 kg) psilosibin dalam bentuk pil dan di dua sesi berikutnya menyebar di 8 minggu dimana mereka diberikan dosis tinggi (30 mg/70 kg). Mereka dipantau dalam sesi ini yang berlangsung dalam settingan suasana seperti di rumah sendiri. Beberapa menutup mata sambil mendengarkan musik serta disuruh untuk relaks dan fokus pada pengalaman batin.

Sesi-sesi ini dihubungkan dengan program terapi tingkah laku kognitif komprehensif yang didesain untuk membantu pasien berhenti merokok. Ini juga termasuk sesi penyuluhan secara 4 mata dan menasihati para partisipan untuk menulisnya di buku harian saat mereka merasakan butuh sekali sebatang rokok.

Setelah 6 bulan, peneliti menemukan dari 80 % partisipan menjauhkan diri dari rokok. Ini nyatanya lebih tinggi dari rata-rata yang dicapai dengan pengobatan-pengobatan umum lainnya, seperti penggantian nikotin, dan terapi tingkah laku yang biasanya hanya sukses rata-rata 30 %. Varenicline, obat resep yang banyak digunakan untuk kecanduan nikotin, hanya sukses rata-rata 35 % dalam 6 bulan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini tidak dapat menginformasikan kemanjuran dari psilosibin, ini nampaknya menunjukan bahwa mungkin berguna dalam hubungannya dengan program berhenti merokok saat ini. Sebelum memulai googling  tentang Jamur Ajaib "Growing Kits", peneliti mewanti-wanti bahwa hasilnya khusus untuk dosis terkontrol yang diberikan dalam konteks program terapi terstruktur.

"Berhenti merokok bukan reaksi biologis yang sederhana terhadap psilosibin, sebagaimana dengan pengobatan lainnya yang mempengaruhi reseptor nikotin", Matthew Johnson, penulis utama, menyatakannya dalam news release. "Saat diberikan setelah persiapan yang cermat dan dalam konteks terapi, psilosibin dapat menyebabkan refleksi mendalam di kehidupan seseorang dan memicu motivasi untuk berubah."

"Penting juga untuk dicatat bahwa ini studi percontohan yang sangat kecil dengan tidak ada kelompok pengawas, jadi untuk studi-studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hasil-hasilnya. Oleh karena itu para peneliti berencana untuk melakukan penelitian ke depan dengan membandingkan psilosibin dan potongan kecil nikotin.


Sumber:

Diterjemahkan dan diedit oleh Galin Pernando.

 


No comments:

Post a Comment