Saturday, October 11, 2014

Ilmuwan Jerman Membuktikan Bahwa Ada Kehidupan Setelah Kematian

Tim dari para psikolog dan dokter yang terkait dengan Universitas Teknik Berlin mengumumkan bahwa mereka telah membuktikan percobaan klinis, eksistensi beberapa wujud dari kehidupan setelah kematian. Pengumuman mengejutkan ini berdasarkan kesimpulan sebuah studi yang diawasi secara medis dari pengalaman pasien menjelang kematian, yang diizinkan mati secara medis selama hampir 20 menit sebelum dihidupkan kembali.
Proses kontroversial ini yang diulang terhadap 944 sukarelawan selama 4 tahun terakhir, mengharuskan campuran obat-obatan yang rumit termasuk obat epinephrine and dimethyltryptamine, yang ditujukan kemungkinan terhadap tubuh untuk bertahan dari keadaan kematian yang klinis dan untuk proses penghidupan kembali tanpa kerusakan. Tubuh yang dijadikan percobaan kemudian dalam keadaan koma sementara yang dipaksa oleh suatu campuran dari obat-obatan yang lain kemudian disaring oleh ozon dari darahnya selama proses penghidupan kembali 18 menit kemudian.

Durasi yang sangat panjang dari pengalaman tersebut hanya baru-baru dimungkinkan oleh pengembangan mesin (CPR) yang disebut AutoPulse. Jenis tipe alat ini telah digunakan lebih dari beberapa tahun terakhir, untuk menghidupkan kembali orang yang sudah mati selama kurang lebih antara 40 menit sampai satu jam.

Pengalaman-pengalaman menjelang kematian telah dihipotesiskan alias masih menjadi jawaban sementara dalam berbagai jurnal medis, sebagai bagian dari sifat halusinasi, tapi dokter Ackermann dan tim, sebaliknya, mempertimbangkan itu semua sebagai bukti terhadap eksistensi akhirat dan bentuk dualisme antara tubuh dan pikiran.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Berthold Ackermann, telah memonitor pengerjaan dan mengkumpulkan kesaksian-kesaksian dari pasien tersebut. Walaupun ada beberapa sedikit variasi dari satu orang ke orang lain.  Semua pasien mempunyai beberapa ingatan waktu dari kematian klinis dan mayoritas dari mereka menjelaskan beberapa sensasi yang sama. Ingatan-ingatan yang paling umum termasuk perasaan detasemen dari tubuh, melayang, penuh ketenangan, rasa aman, kehangatan, pengalaman terpisah mutlak, dan kehadiran cahaya yang luar biasa.

Para ilmuwan ini mengatakan mereka sadar banyak kesimpulannya bisa mengejutkan banyak orang, seperti kenyataannya bahwa kepercayaan (agama) dari beberapa pasien nampak tidak ada kecelakaan sama sekali termasuk sensasi dan pengalaman yang mereka rasakan dengan menjelaskannya diakhir percobaan. Para relawan yang terhitung dalam barisan dari beberapa anggotanya adalah beragama Kristen, Islam, Yahudi, Hindu dan Atheis.

“Saya tahu hasil percobaan kami bisa mengganggu agama banyak orang” Ungkap Dr. Anckermann. “Tapi dengan cara ini, kita baru saja menjawab salah satu pertanyaan terbesar dalam sejarah umat manusia, karenanya saya berharap orang-orang akan bisa memaafkan kami. Ya, ada kehidupan setelah kematian dan itu kelihatannya bisa diterima oleh khalayak banyak”.


Catatan: 
CPR adalah upaya mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru yang berhenti bekerja.

Sumber:

Diterjemahkan dan diedit oleh Galin Pernando.

No comments:

Post a Comment